PIMPINAN PUSAT PERSATUAN UMMAT ISLAM
(PP PUI)
MAKLUMAT
Dengan menyebut nama Allah SWT, yang rahmatnya membawa kedamaian bagi alam semesta, yang kasih sayangnya menyatukan hati-hati seluruh anak bangsa di atas nilai-nilai kebenaran, yang petunjuknya memberikan keyakinan dan kemantapan kepada ummat dan para pemimpinnya untuk selalu berdiri dan berpihak pada nilai-nilai kebenaran tersebut.
Beberapa kejadian yang menimpa kita sebagai sebuah bangsa akhir-akhir ini sesungguhnya hanyalah sekedar buah dari apa yang telah kita tanam di masa lalu. Karena memang hari ini tidak lain adalah hasil dari tindakan masa lalu, sebagaimana hari esok merupakan buah karya kita hari ini. Antara kemarin, hari ini dan esok adalah suatu kontinum yang tidak terpisahkan. Hukum sebab akibat adalah sunatullah yang selalu terjadi di muka bumi, dan tidak akan berubah sampai akhir nanti. “tiap-tiap orang mendapatkan balasan atas apa yang dikerjakannya” demikianlah Allah SWT berfirman. Menyelesaikan akibat tanpa menghentikan sebab hanyalah ilusi dari orang-orang suka bermimpi. Karena memang akibat hanyalah hasil dari sebuah sebab. Dengan cara pandang ini Pimpinan Pusat Persatuan Ummat Islam melihat bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk menghentikan akar-akar kekerasan di negeri ini hanyalah sebuah mimpi jika hanya dilakukan dengan mengeluarkan Surat Keputusan Bersama tiga menteri yang tidak memberikan ketegasan apapun.
Indonesia memang bukan Negara Agama, namun tanpa peran Agama tidak akan pernah kita menyaksikan berdirinya negeri yang bernama Indonesia. Bangsa ini jangan sampai lupa bahwa pengakuan dari Negara lain sebagai syarat berdirinya sebuah Negara merdeka tidak datang dari Amerika atau Negara barat lainnya, melainkan dari Mesir dan Negara Arab lainnya. Alasan mereka mengakui Indonesia sebagai Negara merdeka tidak lain adalah karena adanya ikatan keagamaan, persaudaraan dan kekeluargaan. Peran Agama dalam pendirian Negara ini bahkan dinyatakan secara jelas dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengakui dengan sepenuhnya kesadaran bahwa hanya atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa lah bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang merdeka. Oleh karenanya jelas jika ada kelompok-kelompok yang berusaha untuk mendorong Negara meninggalkan agama, sesungguhnya mereka tengah melakukan upaya pengingkaran atas Pancasila dan UUD’45, karena di sana jelas dinyatakan bahwa Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sebagai komponen bangsa yang berkomitmen menjaga keutuhan Negara dari berbagai konflik dan perpecahan yang dapat disebabkan oleh aktifitas kelompok-kelompok yang secara sengaja menistakan agama maupun kelompok-kelompok yang mengajak Negara meninggalkan Agama atas nama kebebasan dan hak asasi manusia, maka dengan ini Pimpinan Pusat Persatuan Ummat Islam menyatakan :
1. Pemerintah bertanggungjawab atas segala kegagalannya dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga bencana sosial berupa kekerasan terhadap anak bangsa terjadi kembali. Pemerintah seperti tidak menangkap akar persoalan yang terjadi sehingga mengeluarkan solusi yang berpotensi menimbulkan konflik sosial yang lebih besar lagi.
2. Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) bukanlah merupakan suatu mazhab atau aliran pemikiran dalam Islam, melainkan sebuah ajaran yang nyata-nyata diproduksi untuk menistakan Islam. Oleh karenanya PUI mendukung sepenuhnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan ajaran Ahmadiyah adalah sesat dan menyesatkan.
3. Menuntut kepada pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk bertindak tegas terhadap upaya-upaya penistaan agama yang dilakukan oleh JAI dan elemen-elemen pendukungnya demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam hal ini pemerintah dapat mencontoh Negara-negara berpenduduk muslim lain (seperti Negara-negara Arab) dalam menangai persoalan Ahmadiyah ini.
4. Menginstruksikan kepada seluruh jamaah PUI untuk mengawasi upaya-upaya penyebaran ajaran Ahmadiyah di seluruh daerah di Indonesia dan terus berupaya untuk menjadi pelopor dan penjaga kedamaian. Jamaah PUI hendaknya terus melakukan da’wah untuk menyadarkan ummat akan bahaya latin Ahmadiyah yang dapat merongrong akidah.
5. Menghimbau kepada semua komponen bangsa yang cinta damai untuk tidak memperkeruh suasana dengan melakukan pembelaan membabibuta terhadap Ahmadiyah tanpa mau memahami esensi tuntutan ummat Islam secara komprehensif
6. Menghimbau kepada seluruh Ummat Islam untuk selalu menjaga ukhuwah Islamiah dan tidak terprovokasi oleh segalan macam upaya adudomba yang dilakukan oleh kelompok-kelompok atau Negara-negara yang tidak menginginkan ummat Islam dan bangsa Indonesia tumbuh menjadi bangsa yang besar dan kuat.
Jakarta, 14 Juni 2008
PIMPINAN PUSAT PERSATUAN UMMAT ISLAM
(PP PUI)
H. IING SOLIHIN NAZAR HARIS, MBA.
Ketua I Sekretaris Jendral
0 komentar:
Posting Komentar