Ketika kita memahami mengapa kekuatan politik itu penting, kekuatan politik yang pada saat ini di nilai kotor oleh sebagian orang tetapi apabila kita tidak masuk kedalamnya kemudian siapa yang akan membersihkan dan apabila kekuasaan saat ini tidak memihak kepada ummat terus jika kita tidak terjun langsung mengurusinya lalu siapa yang akan berpihak pada ummat, permasalahnya sederhana saja, oleh karena itu kita mesti melihat politik dari sudut pandang yang Islami.
Pertama kita mesti memahami ulama kita menyebutkan asiasatu ummul hayat politik itu inti kehidupan artinya kehidupan-kehidupan yang lain seringkali dan hampir pasti terpengaruh oleh kehidupan politik, seperti apa kehidupan ekonomi nantinya awalnya politik dan pendidikan pun demikian sebelum ada seperti apa kebijakan pendidikan maka awalnya kebijakan politik terlebih duhulu, oleh karena itu maka politik itu penting, karena tidak mungkin ada keberpihakan sebuah pemerintahan kepada ummat tanpa yang berpihak dan memutuskan tersebut adalah orang-orang yang berpihak pada ummat oleh karenanya ulama kita menyebutkan dalam berbagai kitab-kitab siasahnya bahwa asiasatu umul hayat bahkan ada yang menyebutkan asiasatu minadin siasah itu bagian dari agama, kalau Imam Ghazali mengatakan adinu wasautotu tauaman layaktariqon kata Imam Ghazali yang namanya agama dan kekuasaan itu dua anak kembar yang tidak bisa dipisah-pisahkan, adinu aslun wasaupatu kuwwatun agama adalah asal sementara kekuasaan adalah kekuatan sesuatu yang tanpa asal tidak ada maknanya sesuatu yang tanpa kekuatan akan lemah jadi agama tanpa kekuasaan akan lemah dan kekuasaan tanpa agama tidak ada pedoman sama sekali maka akan menjerumuskan orang kepada arah yang salah. Hal yang lain yang perlu kita fahami bahwa ternyata para ulama telah sampai pada sebuah kesimpulan yang menyatakan bahwa satu-satunya lembaga yang bisa menghadirkan kebaikan dan perubahan secara menyeluruh hanyalah lembaga negara/lembaga pemerintahan dan tidak ada yang dapat memberikan kebaikan secara menyeluruh kecuali pemerintahan/negara.
Menurut ilmu politik definisi dasar politik adalah cara untuk mencapai tujuan, itu pemahaman dasar ilmu potitik, walaupun kemudian oleh orang-orang maciapelis diselewengkan menjadi tujuan menghalalkan segala cara yang penting tujuannya tercapai mau cara halal atau haram yang penting tujuannya tercapai. Di dalam politik Islam, kita tidak dibenarkan berbuat demikian seperti yang mereka lakukan, tetapi melalui proses Ishlah (perbaikan) dalam wacana perpolittikan. Maka jika kita berpegang pada yang disampaikan Ibnu Qoyyim Al-Jaujiyah ra. Beliau mengatakan ada 3 karekter dasar dari dunia politik yang harus dipegang :
1. Politik itu harus mendatangkan kemaslahatan
2. Politik itu harus menjauhkan ummat/masyarakat dari kemungkaran dan kemudhorotan
3. Politik itu harus mendekatkan kepada keadilan
Ketiga syarat inilah yang mesti jadi pedoman bagi seseorang melakukan Ishlah di dalam dunia politik (siyasah). Dan melalui politik (siyasah) ini pulalah kita jadikan sebagai sarana yang akan kita pakai untuk mencapai Ishlahul Mujtama’. Sebab kita tidak bisa melakukan Ishlahul Mujatama’ (memperbaiki basis sosial masyarakat) tanpa masuk dunia politik. Wallahu ‘alam bissawab.
Pertama kita mesti memahami ulama kita menyebutkan asiasatu ummul hayat politik itu inti kehidupan artinya kehidupan-kehidupan yang lain seringkali dan hampir pasti terpengaruh oleh kehidupan politik, seperti apa kehidupan ekonomi nantinya awalnya politik dan pendidikan pun demikian sebelum ada seperti apa kebijakan pendidikan maka awalnya kebijakan politik terlebih duhulu, oleh karena itu maka politik itu penting, karena tidak mungkin ada keberpihakan sebuah pemerintahan kepada ummat tanpa yang berpihak dan memutuskan tersebut adalah orang-orang yang berpihak pada ummat oleh karenanya ulama kita menyebutkan dalam berbagai kitab-kitab siasahnya bahwa asiasatu umul hayat bahkan ada yang menyebutkan asiasatu minadin siasah itu bagian dari agama, kalau Imam Ghazali mengatakan adinu wasautotu tauaman layaktariqon kata Imam Ghazali yang namanya agama dan kekuasaan itu dua anak kembar yang tidak bisa dipisah-pisahkan, adinu aslun wasaupatu kuwwatun agama adalah asal sementara kekuasaan adalah kekuatan sesuatu yang tanpa asal tidak ada maknanya sesuatu yang tanpa kekuatan akan lemah jadi agama tanpa kekuasaan akan lemah dan kekuasaan tanpa agama tidak ada pedoman sama sekali maka akan menjerumuskan orang kepada arah yang salah. Hal yang lain yang perlu kita fahami bahwa ternyata para ulama telah sampai pada sebuah kesimpulan yang menyatakan bahwa satu-satunya lembaga yang bisa menghadirkan kebaikan dan perubahan secara menyeluruh hanyalah lembaga negara/lembaga pemerintahan dan tidak ada yang dapat memberikan kebaikan secara menyeluruh kecuali pemerintahan/negara.
Menurut ilmu politik definisi dasar politik adalah cara untuk mencapai tujuan, itu pemahaman dasar ilmu potitik, walaupun kemudian oleh orang-orang maciapelis diselewengkan menjadi tujuan menghalalkan segala cara yang penting tujuannya tercapai mau cara halal atau haram yang penting tujuannya tercapai. Di dalam politik Islam, kita tidak dibenarkan berbuat demikian seperti yang mereka lakukan, tetapi melalui proses Ishlah (perbaikan) dalam wacana perpolittikan. Maka jika kita berpegang pada yang disampaikan Ibnu Qoyyim Al-Jaujiyah ra. Beliau mengatakan ada 3 karekter dasar dari dunia politik yang harus dipegang :
1. Politik itu harus mendatangkan kemaslahatan
2. Politik itu harus menjauhkan ummat/masyarakat dari kemungkaran dan kemudhorotan
3. Politik itu harus mendekatkan kepada keadilan
Ketiga syarat inilah yang mesti jadi pedoman bagi seseorang melakukan Ishlah di dalam dunia politik (siyasah). Dan melalui politik (siyasah) ini pulalah kita jadikan sebagai sarana yang akan kita pakai untuk mencapai Ishlahul Mujtama’. Sebab kita tidak bisa melakukan Ishlahul Mujatama’ (memperbaiki basis sosial masyarakat) tanpa masuk dunia politik. Wallahu ‘alam bissawab.
0 komentar:
Posting Komentar