Headlines News :
Home » , , , , , , » PUI Ajak Umat Islam Bangkit dari Keterpurukan

PUI Ajak Umat Islam Bangkit dari Keterpurukan

Written By P U I on Selasa, September 01, 2009 | 3:06:00 PM

JAKARTA - Persatuan Ummat Islam (PUI) mengajak seluruh umat Islam untuk menjadikan seabad kebangkitan nasional ini sebagai momentum untuk memerangi kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Ketua Dewan Pakar PUI, Prof Hidayat Syarief, menegaskan umat Islam sebagai mayoritas perlu terus meningkatkan kualitasnya agar bangsa Indonesia bisa kembali bangkit dari keterpurukan.

Karena sesungguhnya Peran umat Islam dalam kebangkitan bangsa Indonesia 100 tahun lalu begitu besar. Tokoh-tokoh Islam sungguh sangat besar kontribusinya dalam mendirikan bangsa ini,ujar Hidayat dalam kunjungannya ke Republika, Jumat (25/7). Hidayat berharap momentum seabad kebangkitan nasional dapat menggugah kesadaran baru umat Islam untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.

Wakil Ketua Dewan Pakar PUI, Prof Didin S Damanhuri, menegaskan umat Islam perlu bangkit dari keterpurukan ekonomi. Oleh karena itu, papar Didin, peringatan seabad kebangkitan nasional harus menjadi momentum bagi umat Islam untuk menjadi kekuatan ekonomi nasional. Selama ini, secara posisi umat Islam secara ekonomi memang masih kurang menggembirakan.

PUI sebagai Ormas Islam ketiga di Tanah Air berencana untuk menggelar simposium Islam dan Kebangkitan Nasional. Simposium sehari yang akan digelar akhir Mei di Jakarta itu akan mengusung tema 'Menebar Rahmat Mewujudkan Kesejahteraan'. ''Simposium ini digelar dengan tujuan untuk mewujudkan satu tekad bersama menjalin silaturahim dan persaudaraan guna memerangi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan menuju kehidupan masyarakat yang maju, modern, dan berperadaban,'' ungkap Wakil Ketua Pelaksana Simposium, Iwan Riswandi.

Simposium yang akan dihadiri warga PUI dari berbagai wilayah dan daerah se-Indonesia, Ormas Islam, serta cendekiawan Muslim, akan menampilkan tokoh-tokoh Islam dan nasional, seperti Prof Syafi'i Ma'arif, Adi Sasono, Sri Mulyani, Prof Azyumardi Azra, Prof Jimly Ashshidiqie, Fachri Ali, KH Hasyim Muzadi, Prof Din Syamsudin, serta Prof Komaruddin Hidayat.

''Dengan simposium ini kita harapkan PUI juga akan bangkit kembali," imbuh Hidayat. PUI merupakan Ormas Islam yang lahir pada 5 April 1952 di kota Bogor. PUI lahir sebagai hasil fusi dua organisasi besar kala itu, yakni Perikatan Ummat Islam (PUI) pimpinan KH Abdul Halim, yang berpusat di Majalengka dengan Persatuan Ummat Islam Indonesia (PUII) pimpinan KH Ahmad Sanusi, yang berpusat di Sukabumi.

Ormas hasil fusi ini melakukan kegiatannya di sejumlah bidang, yaitu pendidikan, sosial, kesehatan masyarakat, ekonomi, dan dakwah. Bahkan, ormas ini sekarang telah merintis kegiatan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). ''Saat ini, PUI memiliki lebih dari 2.000 sekolah di seluruh Indonesia dan sebanyak 1.400 sekolah di antaranya berada di Jawa Barat,'' kata Ketua PP Pemuda PUI, Nur Hasan Zaidi.

Lembaga pendidikan yang dimiliki PUI itu mulai tingkat Raudlatul Athfal (RA), madrasah ibtidaiyah dan yang sederajat, madrasah tsanawiyah atau SLTP, dan madrasah aliyah atau SLTA sampai tingkat perguruan tinggi. Saat ini, Pimpinan Pusat PUI dipimpin Ustadz Ahmad Heryawan yang baru saja terpilih menjadi gubernur Jawa Barat. Heryawan merupakan tokoh Islam pertama di Jawa Barat yang menjadi gubernur.

PUI memiliki heterogenitas anggota yang tersebar di berbagai provinsi, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Aceh, Riau, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Tim Media PUI
Copyright © 2009. PUI - Persatuan Ummat Islam - All Rights Reserved