Headlines News :
Home » , , , , » Pilar-pilar Persatuan Ummat

Pilar-pilar Persatuan Ummat

Written By P U I on Kamis, Juni 27, 2013 | 6:11:00 PM

Dalam ajaran Islam terdapat banyak nilai dan titik-titik persamaan yang berpotensi menciptakan kesatuan visi yang diterima oleh seluruh umat Islam. Persamaan-persamaan yang ada, bukan hanya dalam permasalahan ushuliyyah (akidah), tetapi juga dalam permasalahan furu’iyah (fiqih).

Bahkan persamaan itu sedemikian banyak, sehingga dengan mudah dapat dikatakan, bahwa tidak ada perbedaan mencolok di antara umat Islam, dan tidak ada satu apapun yang dapat menjadi penghalang bagi terciptanya persatuan kaum muslimin.
Saat ini seluruh umat Islam memiliki persamaan pandangan dalam banyak permasalahan, termaksud dalam permasalahan-permasalahan prinsip yang menjadi pilar-pilar agama Islam yang sekaligus menjadi pilar pemersatu ummat.


1. Tauhid
Seluruh umat Islam menyakini Allah Swt sebagai Tuhan Maha Esa yang kriteria serta sifat-sifat-Nya telah dijelaskan dalam al-Quran. Seluruhnya sepakat bahwa Allah-lah yang layak disembah. Sebaliknya, penyembahan dan ibadah kepada selain-Nya adalah perbuatan syirik dan tidak dapat diterima.

2. Kenabian Muhammad Saw
Merupakan keyakinan seluruh umat Islam bahwa Muhammad bin Abdullah Saw adalah Nabi terakhir dan utusan Allah Swt, serta tidak ada Nabi yang diutus setelah beliau.

3. Al-Quran Al-Karim
Semua kaum muslimin sepakat bahwa al-Quran adalah kitab suci Allah Swt yang diturunkan kepada Muhammad Rasul-Nya untuk memberi hidayah kepada umat manusia. Seluruh kaum muslimin menyakini bahwa kitab suci al-Quran diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw.
Dan setelah beliu wafat, tidak ada lagi sesuatu kitab yang diturunkan. Kitab suci al-Quran yang saat ini berada di tangan umat Islam, adalah seperti halnya al-Quran yang telah diturunkan kepada Rasulullah Saw, tanpa ada tambahan atau pengurangan satu pun ayat bahkan satu kata darinya.
Bisa jadi terdapat segelitir orang diantara ulama yang mengindikasikan adanya pengurangan beberapa ayat dari al-Quran, namun pernyataan mereka sama sekali tidak memiliki validitas. Karena telah menjadi kesepakatan mendasar di antara ulama, bahwa tidak ada sedikit pun pengurangan dan tambahan dalam al-Quran.

4. Ka’bah (Kiblat)
Seluruh kaum muslimin sepakat bahwa Ka’bah yang berada di kota suci Makkah, adalah kiblat yang diwajibkan bagi mereka untuk menghadap ke arahnya saat melaksanakan salat. Di antara umat Islam tidak ada yang memiliki kiblat selain Ka’bah.

25.05.2012-Ukhuwah-dan-Sholat-Berjamaah-jenggis.com_
5. Shalat
Diwajibkan bagi setiap muslim selama satu hari satu malam untuk melaksanakan lima shalat fardhu: Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya’. Menurut pandangan seluruh umat Islam, shalat adalah ibadah terpenting di antara ibadah lainnya. Selain itu, mereka pun bersepakat mengenai jumlah rakaat dalam shalat fardhu yang ada.
Seluruh umat Islam menghadap ke arah kiblat saat sedang melaksanakan shalat. Bahkan dalam bacaan salat pun tidak ada perselisihan di antara mereka. Tentu saja terdapat perbedaan mengenai posisi tangan dan bacaan dzikir dalam salat, tetapi perbedaan ini bukanlah perbedaan mendasar.

7. Puasa Ramadhan
Puasa juga merupakan salah satu ibadah penting yang menjadi kesepakatan umat Islam, bahwa setiap orang muslim diwajibkan untuk melakukan puasa dalam bulan suci Ramadhan setiap tahun, dengan niat ketaatan akan perintah Allah Swt. Dalam permasalahan mendasar terkait ibadah puasa, tidak terdapat perbedaan antara mazhab-mazhab Islam yang ada.

7. Ibadah Haji
Salah satu ibadah umat Islam yang amat penting ialah ibadah Haji. Diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu untuk melaksanakan ibadah Haji satu kali selama hidupnya.
Demikian pula terkait prinsip haji serta rukun-rukun yang harus dijalani, tidak terdapat perselisihan antar umat Islam. Waktu, tempat, cara berihram, jumlah thawaf, sa’i, wuquf di Arafah dan Mina, melempar jumrah, menyembelih kurban, memotong rambut, merupakan perkara-perkara yang menjadi kesepakan bersama.
Tentu saja dalam sebagian permasalahan yang tidak mendasar terdapat perbedaan pandangan antara kaum muslimin. Perbedaan ini terjadi lantaran perbedaan fatwa imam-imam mazhab, dan hal ini sama sekali tidak menodai keyakinan prisip haji serta rukun-rukunnya yang menjadi kesepakan seluruh kaum muslimin.
Patut disyukuri bahwa keseragaman pandangan umat Islam terkait ibadah yang mengusung nilai persatuan ini, telah menciptakan kongres besar jutaan umat Islam dari segala penjuru dunia setiap tahunnya di Baitullah, di Masjidil Haram, sehingga mereka dapat mengetahui masalah dan problema yang dihadapi umat Islam lainnya, yang akan mendorong mereka untuk mencari solusi guna menyelesaikan problema dunia Islam.
Jelaslah, apabila persatuan dan solidaritas Islam telah terealisasi, pertemuan besar dalam ibadah haji akan menjadi wadah besar guna menyelesaikan permasalahan umat Islam serta mencapai cita-cita agama.

8. Jihad Seluruh kaum muslimin menyakini akan kewajiban jihad guna menjaga kemuliaan Islam dan melawan kezaliman serta penjajahan atas umat Islam. Dewasa ini, dengan adanya segala problema dan berbagai rintangan yang dialami umat Islam dunia – khususnya masyarakat Palestina – gerakan perjuangan umat Islam dengan berani bangkit berjihad melawan arogansi Zionis Israel dan negara-negara pendukungnya.
Saat ini, jihad di jalan Allah Swt merupakan kewajiban yang nyaris dilupakan sebagian besar umat Islam, dan negara-negara penjajah sedemikian rupa menyusun strategi agar nilai agung jihad ini tidak banyak dipublikasikan.
Akan tetapi masyarakat Islam hampir di seluruh penjuru dunia membutuhkan banyak bantuan dan dukungan untuk bangkit melawan dan menundukan kekuatan zalim dan anti-Islam. Tentu saja harapan ini tidak akan terealisasi tanpa solidaritas dan persatuan umat Islam.
Seluruh kaum muslimin menyakini keawajiban jihad demi menjaga kemuliaan Islam dan menerapkan ajaran-ajarannya, dan dengan persatuan-lah mereka akan mencapai cita-cita besar ini.

9. Amar Makruf dan Nahi Munkar
Salah satu tugas terpenting bagi setiap muslim ialah amar makruf dan nahi munkar (mengajak kepada kebajikan dan melarang kemungkaran). Dalam banyak hadis Nabi disebutkan, bahwa meninggalkan amar makruf dan nahi munkar akan berakibat pada penindasan kekuatan-kekuatan zalim atas kaum muslimin.
Rasulullah Saw menyebutkan, bahwa umat Islam semacam ini (yang tidak melakukan amar makruf dan nahi munkar), bagaimanapun mereka berdoa dan memohon kepada Allah Swt, doanya tidak akan dikabulkan.
Rahasia permasalahan ini ialah, bahwa amar makruf dan nahi munkar merupakan alat yang sangat efektif guna mensucikan masyarakat (dari dosa) serta memerangi para pendosa. Dan misi peting ini akan terlaksana dengan peran andil masyarakat sebagai sebuah tugas dan kewajiban agama. Pengaruh yang akan ditimbulkan dari amar makruf ini sangat positif guna mensucikan masyarakat dari segala perbuatan maksiat serta mengantar mereka kepada perkembangan dan kejayaan.

Oleh sebab inilah, al-Quran menyebutkan, bahwa amar makruf dan nahi munkar merupakan salah satu ciri umat Islam. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)
Dalam ayat lain disebutkan: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)

Patut disyukuri, seluruh umat Islam menyakini kewajiban amar makruf dan nahi munkar. Namun tak diragukan lagi, salah satu faktor keterpurukan umat Islam ialah mengabaikan dan melupakan kewajiban amar makruf dan nahi munkar. Karena itulah, pada masa ini musuh-musuh Islam berhasil mencapai strategi (makar) yang dicanangkan dalam memecahbelah umat Islam.
Seandainya kaum muslimin mengamalkan pesan al-Quran terkait amar makruf nahi munkar, negara-negara penjajah sampai kapan pun tidak akan mampu menciptakan perselisihan dan percecahan dalam barisan umat Islam.
Amar makruf dan nahi munkar adalah pedoman yang sangat penting guna merealisasikan persatuan di antara kaum muslimin, yang juga menjadi bagian dari keyakinan dan ideologi mereka.
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Tim Media PUI
Copyright © 2009. PUI - Persatuan Ummat Islam - All Rights Reserved