Tak terasa, kehadiran Majlis Ilmi pada 1911 di Majalengka yang menjadi cikal bakal berdirinya Persatuan Ummat Islam (PUI), salah satu ormas Islam terbesar di Jawa Barat telah memasuki usia satu abad. Kiprah dan peran PUI dan tokoh-tokoh pendirinya selama masa-masa merebut kemerdekaan RI telah nyata dirasakan oleh masyarakat, khususnya di Jawa Barat. Tidak mengherankan, bila pendiri PUI KH Abdul Halim, ulama pituin Sunda dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
Menurut Ketua Umum PP PUI H Ahmad Heryawan Lc, dalam siaran persnya yang diterima RAKA, Jumat (24/7), kehadiran ulama selalu diperlukan pada setiap zamannya. Kenyataan ini tambah Gubernur Jawa Barat ini, bahwa bukan hanya dalam rangka perubahan sosial, ulama berperan penting bagi bangsa Indonesia. "Bahkan sejak masa kemerdekaan kita sudah mengakui, ulama memiliki peran heroik dalam menggelorakan semangat perjuangan melawan penjajah," ungkap Heryawan.
PUI lahir sebagai hasil fusi (penyatuan) dua organisasi besar yakni Perikatan Ummat Islam (PUI) pimpinan KH Abdul Halim yang berpusat di Majalengka dan Persatuan Ummat Islam Indonesia (PUII) pimpinan KH Ahmad Sanusi yang berpusat di Sukabumi.
Kedua ulama besar itu mendeklarasikan Persatuan Ummat Islam (PUI) di Bogor pada 5 April 1952. Ormas hasil fusi ini kemudian melakukan kegiatannya di sejumlah bidang, yaitu pendidikan, sosial, kesehatan masyarakat, ekonomi dan dakwah. Bahkan ormas ini sekarang telah merintis kegiatan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Sejak awal berdiri, PUI mengampanyekan arti pentingnya persatuan dan kesatuan antara sesama umat (wahdatul ummah) dan antar komponen masyarakat Indonesia. Ketua PP Pemuda PUI yang juga Ketua Panitia 'Menyongsong Satu Abad PUI' Nur Hasan Zaidi mengungkapkan, memasuki usianya yang ke-100 ini, akan menjadi momentum bagi Ormas Islam terbesar di Jawa Barat ini untuk tetap melakukan introspeksi sekaligus mendesain ulang peran yang lebih tepat dengan semangat zaman demi kemaslahatan umat Islam dan bangsa Indonesia satu abad ke depan, khususnya kiprahnya di bidang pendidikan.
Lembaga pendidikan yang dimiliki PUI itu mulai tingkat Raudlatul Athfal (RA/TK), Madrasah Ibtidaiyah dan yang sederajat, Madrasah Tsanawiyah atau SLTP, dan Madrasah Aliyah atau SLTA sampai Perguruan Tinggi. "PUI akan terus memantapkan perannya khususnya dalam upaya pencerdasan bangsa. Saat ini, PUI memiliki lebih dari 2000 sekolah di seluruh Indonesia dan 1.400 di antaranya berada di Jawa Barat" jelas Nur Hasan.
Nur Hasan, yang juga caleg terpilih DPR RI dari PKS ini menjelaskan, saat ini anggota PUI tersebar di seluruh Nusantara seperti di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Aceh, Riau, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Bali.
Dalam rangka mensyukuri nikmat-Nya, PUI akan menggelar acara 'Menyongsong Satu Abad PUI' yang akan dilaksanakan pada Ahad, 26 Juli 2009 di Graha Bhayangkara, Jalan Cicendo No. 329 Bandung. Orasi "Menyongsong Satu Abad PUI" akan disampaikan oleh H Ahmad Heryawan Lc, Ketua Umum PUI yang juga Gubernur Jawa Barat. (eko)
0 komentar:
Posting Komentar