Dengan Tema: "Reaktualisasi Fungsi dan Peran PUI dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara". MUKTAMAR Persatuan Umat Islam (PUI) ke-12 jelang satu abad resmi dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia Suryadarma Ali di Balairung IPDN Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Jumat 25/12/2009. Acara ini juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sekaligus sebagai Ketua Umum PUI. Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Sukanegara dan dihadiri ribuan peserta dari perwakilan PUI seluruh Indonesia.Menteri Agama RI Suryadarma Ali menyatakan organisasi PUI memiliki fokus yang tepat dalam membebaskan masyarakat dari kebodohan, kemiskinan dan telah dijawab oleh PUI dan ormas Islam dan lainnya dengan gerakan dakwah. Kebodohan dijawab dengan pendidikan, kemiskinan dijawab dengan kegiatan pemberdayaan ekonomi dan kegiatan sosial.
Lebih lanjut menteri menyatakan permasalahan umat semakin komplek, peran ormas Islam dalam memberdayakan umat sangat dibutuhkan. Pergerakan umat harus ditumbuhkan kembali dalam jaman yang berbeda Pendidikan umat harus diarahkan untuk menjadi generasi mandiri, dengan berjuang mengembangkan semangat kemandirian ekonomi.
Persoalan lain adalah revitalisasi dan reaktualisasi gerakan Islam sebagai benteng akidah dan pemahaman keagaman yang benar sesuai prinsip-prinsip Islam yang benar Ajaran yang tidak benar yang dilakukan segelintir orang yang merugikan umat harus ditanggulangi dengan dakwah ormas Islam.
Menteri agama juga minta agar PUI memberikan pikiran-pikiran untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama. Lembaga pendidikan umum 90 persen berstatus negeri sedangkan lembaga pendidikan agama dengan kondisi sebaliknya, 10 persen swasta 90 persen negeri. Hal ini
berdampak pembiayaan ke pendidikan agama sangat minim. “Pendidikan agama yang dikelola oleh swasta dan individu harus diapresiasi oleh pemerintah,” tegasnya.
Dalam hal anggaran departemen agama tahun 2004 sebesar 6 T sekarang 27 T kira-kira sebesar 23 T untuk pendidikan agama. Hal ini harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pendidikan agama, maka perlu partisipasi ormas llsam dalam reaktualisasi fungsi peran PUI dalam kehidupan berbangsa “PUI harus ramai dalam prestasi melayani umat, bukan ramai saat muktamar saja,” imbuhnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Umat Islam (PUI) Ahmad Heryawan menyatakan hampir 20 persen penduduk Indonesia berada di Jawa Barat. Menyelesaikan masalah di Jawa Barat berarti turut menyelesaikan seperlima masalah Indonesia.
Lebih lanjut Heryawan menyatakan lima hal yang diperlukan untuk pilar perbaikan. Pertama birokrasi yang bersih dan melayani, kedua masyarakat politik yang otonom dalam memperjuangan kepentingan rakyat dan pro umat, tertib hukum, kelembagaan ekonomi yang mense-jaherkan masyarakat dan kelima pengembangan masyarakat madani (civil society).
“Peran ormas islam dalam mewujudkan masyarakat madani dalam mengajarkan tentang agama, kehidupan dan moralitas disinilah peran ormas islam.Ormas Islam harus mendapat perhatian pemerintah,” ujarnya.
Muktamar yang dikhususkan untuk memilih formatur baru Ketua Dewan Syuro dan Ketua Umum ini dihadiri lebih dari 3000 kader PUI yang merupakah perwakilan 25 Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) PUI serta Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) Pemuda dan Wanita PUI se-Indonesia. (Indo Pos).*
Lebih lanjut menteri menyatakan permasalahan umat semakin komplek, peran ormas Islam dalam memberdayakan umat sangat dibutuhkan. Pergerakan umat harus ditumbuhkan kembali dalam jaman yang berbeda Pendidikan umat harus diarahkan untuk menjadi generasi mandiri, dengan berjuang mengembangkan semangat kemandirian ekonomi.
Persoalan lain adalah revitalisasi dan reaktualisasi gerakan Islam sebagai benteng akidah dan pemahaman keagaman yang benar sesuai prinsip-prinsip Islam yang benar Ajaran yang tidak benar yang dilakukan segelintir orang yang merugikan umat harus ditanggulangi dengan dakwah ormas Islam.
Menteri agama juga minta agar PUI memberikan pikiran-pikiran untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama. Lembaga pendidikan umum 90 persen berstatus negeri sedangkan lembaga pendidikan agama dengan kondisi sebaliknya, 10 persen swasta 90 persen negeri. Hal ini
berdampak pembiayaan ke pendidikan agama sangat minim. “Pendidikan agama yang dikelola oleh swasta dan individu harus diapresiasi oleh pemerintah,” tegasnya.
Dalam hal anggaran departemen agama tahun 2004 sebesar 6 T sekarang 27 T kira-kira sebesar 23 T untuk pendidikan agama. Hal ini harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pendidikan agama, maka perlu partisipasi ormas llsam dalam reaktualisasi fungsi peran PUI dalam kehidupan berbangsa “PUI harus ramai dalam prestasi melayani umat, bukan ramai saat muktamar saja,” imbuhnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Umat Islam (PUI) Ahmad Heryawan menyatakan hampir 20 persen penduduk Indonesia berada di Jawa Barat. Menyelesaikan masalah di Jawa Barat berarti turut menyelesaikan seperlima masalah Indonesia.
Lebih lanjut Heryawan menyatakan lima hal yang diperlukan untuk pilar perbaikan. Pertama birokrasi yang bersih dan melayani, kedua masyarakat politik yang otonom dalam memperjuangan kepentingan rakyat dan pro umat, tertib hukum, kelembagaan ekonomi yang mense-jaherkan masyarakat dan kelima pengembangan masyarakat madani (civil society).
“Peran ormas islam dalam mewujudkan masyarakat madani dalam mengajarkan tentang agama, kehidupan dan moralitas disinilah peran ormas islam.Ormas Islam harus mendapat perhatian pemerintah,” ujarnya.
Muktamar yang dikhususkan untuk memilih formatur baru Ketua Dewan Syuro dan Ketua Umum ini dihadiri lebih dari 3000 kader PUI yang merupakah perwakilan 25 Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) PUI serta Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) Pemuda dan Wanita PUI se-Indonesia. (Indo Pos).*
0 komentar:
Posting Komentar